Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa pemerintah cenderung koruptif. Itu berdasarkan pengamalan yang ia rasakan saat memimpin Jawa Tengah.
"Pada saat itulah bapak ibu, apakah menurut anda pemerintah ini koruptif? Jawabannya, iya," kata Ganjar dalam dialog capres bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (30/11).
Ganjar bercerita, suatu ketika ia pernah melakukan riset kecil-kecilan saat menjabat Gubernur Jateng. Ia menanyakan masyarakat Jateng tentang problem utama pemimpin itu apa.
"Masyarakat Jateng, menurutmu problem yang pertama apa? Kalau udah jadi lupa. Itu penyakit umum, saya bilang. Biasanya yang lupa apa, dari mudah ditemui menjadi tidak. Dari janji yang terucap tidak bisa ditagih," katanya.
Politikus PDIP ini melanjutkan ceritanya. Ia lantas menyoal birokrasi yang dinilainya tidak wajar karena harus ada pelicin.
"Pak, semua rumit tanpa uang nggak jalan. Mau urus apa, amplopnya ada enggak. Maka adagium kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah, itu menjadi kewajaran," katanya.
Atas dasar itu, Ganjar merasa khawatir jika birokrasi harus menggunakan pelicin dan itu bakal menjadi sebuah budaya.
Jika demikian, kata Ganjar, para budayawan bisa ngamuk karena korupsi dianggap sebagai sebuah budaya.
"Nah pada saat itulah bapak ibu, apakah menurut anda pemerintah ini koruptif? Jawabannya, iya," tandasnya.