Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Subianto menghadiri silaturahmi alim ulama di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (11/11).
Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 55 kiai dari berbagai pondok pesantren datang untuk bertukar pikiran terkait masa depan bangsa.
Dalam kesempatan itu. Prabowo mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) adalah salah satu organisasi keagamaan yang memiliki semangat nasionalis dan toleransi yang tinggi. NU, lanjut Prabowo, dapat menjadi perekat seluruh komponen bangsa.
“Dan memang yang saya lihat NU itu selalu nasionalis, tidak mengujar kebencian kepada umat lain, malah melindungi, dan kalau ada ancaman langsung jaga gereja, jaga vihara. Ini kan sesuatu yang indah dan jarang terjadi. Ini merupakan tradisi yang saya muliakan, saya apresiasi,” ujar Prabowo.
Ia lalu menyorot tokoh-tokoh NU seperti Gus Dur yang dinilainya sangat visioner.
“Kemudian tokoh-tokoh NU di antaranya seperti Gus Dur, pemikirannya jauh ke depan. Dapat menjaga hubungan antar-agama. Ini yang membuat kita bisa menjaga dan membuat Indonesia aman,” kata Ketum Gerindra itu.
Di penghujung acara, pimpinan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH. Muttawakil Alallah, yang mewakili para kiai Jawa Timur menyampaikan bahwa yang menjadi perhatian utama adalah soal bagaimana kemaslahatan umat dapat tercipta.
“Para kiai ini memikirkan agar kemaslahatan umat dapat tercipta. Dan para kiai yakin Bapak sebagai prajurit yang berkomitmen dengan ucapan dan perbuatan. Insya Allah, Pak, untuk Jawa Timur, kami siap mendukung bapak,” ucapnya.