Sudah saatnya pemerintah melibatkan rakyatnya dalam membuat suatu kebijakan. Pendekatan top down yang selama ini dianut harus segera diubah menjadi pendekatan kolaborasi.
Hal ini disampaikan Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan dalam dialog terbuka Muhammadiyah bersama calon pemimpin bangsa di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (22/11).
Menurut Anies, meski pemimpin memiliki kewenangan bukan berarti menguasai pengetahuan. Begitu pun memiliki kewenangan bukan berarti memonopoli peran.
"Sehingga kalau negara membayangkan kemajuan itu hanya lewat tangan negara, salah!" tegas Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu.
Anies dan Muhaimin berkomitmen akan melibatkan masyarakat dalam kerja kolektif. Pasangan berjuluk Amin itu berjanji tidak akan menutup mata dan memberikan kesempatan kepada siapapun untuk ikut berpartisipasi membangun negara.
"Kemajuan adalah kolaborasi antara kekuatan negara dan unsur-unsur civil society. Jadi kita berikan kesempatan yang sama," tukas Anies Baswedan.