Tiga pasangan calon presiden telah mengungkapkan visi-misi mereka untuk masa depan Indonesia, dan salah satu perhatian utama dalam visi ekonomi mereka adalah perkembangan layanan finansial berbasis teknologi (fintech).
Executive Director Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Aries Setiadi, mengatakan bahwa mereka berharap calon presiden dan wakil presiden yang terpilih nantinya akan memberikan perhatian dan pemahaman yang baik terhadap industri fintech. Mereka menginginkan dukungan dan fasilitasi untuk industri ini.
Pentingnya memberantas praktik pinjol ilegal juga menjadi sorotan, dan Aftech dan regulator berharap agar calon presiden yang terpilih dapat mengambil langkah-langkah yang tegas dalam hal ini. Pasalnya, fintech ilegal merusak citra industri.
"Kami berharap dari tiga capres cawapres ke depan siapapun yang nanti terpilih punya perhatian dan pemahaman yang baik terhadap industri fintech, perhatian mau fasilitasi fintech ini," ujar Aries kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (1/11/2023).
Sementara itu, Ketua Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (ASFI) Ronald Yusuf Wijaya berharap, calon presiden yang terpilih akan memprioritaskan upaya memberantas pinjol ilegal dan mendukung fintech legal.
"Kami berharap siapa pun presiden ke depannya mereka adalah yang peduli bagaimana teknologi keuangan ini bisa dipakai sebagai alat tadi untuk inklusi kita," kata dia.
Baca: Begini Cara Bisnis Pinjol Ilegal Peras Duit Warga RI
Sejalan, Deputi Komisioner Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto, OJK Mochammad Ihsanuddin OJK menyampaikan pentingnya memanfaatkan potensi fintech dalam pesta demokrasi yang akan datang.
Salah satu aspek yang perlu ditingkatkan adalah pemanfaatan pembiayaan ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Ketika tahun depan ada pesta demokrasi, sarana fintech bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," ungkap Ichsanuddin.
Sejauh ini, ketiga paslon sama-sama menyampaikan visi-misinya terkait pengembangan teknologi dalam sektor jasa keuangan.
Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka misalnya, membeberkan janji program khusus bagi para startup yang mencari modal usaha. Gibran menyampaikan betapa pentingnya mendukung bisnis-bisnis yang dibangun oleh para milenial di Indonesia.
Sementara itu, pasangan calon (Paslon) presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menekankan pada penguatan sanksi bagi pelanggar regulasi di sektor keuangan dan pasar modal, termasuk pinjol ilegal.
Di sisi lain, dalam visi-misi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, terpampang rencana untuk merealisasikan percepatan pembangunan sistem digital nasional. Salah satunya dengan mengembangkan infrastruktur digital dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil.
