Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan alias Gus Umar, memberikan reaksi soal aksi bagi-bagi uang yang dilakukan Anies Baswedan kepada para masyarakat.
Yang menarik perhatian, Anies menyimpan uangnya di sela-sela peci yang dipakainya saat mengunjungi sebuah pasar.
"Jadi ingat almarhum opung saya," ujar Gus Umar dalam keterangannya di aplikasi X (1/11/2023).
Gus Umar teringat dengan opungnya dahulu yang juga gemar menaruh uang di sela-sela peci hitamnya.
"Kalau naruh duit, di pecinya," ucapnya.
Tambahnya, jika meminta uang, maka opungnya langsung mengambil uang di sela-sela pecinya tersebut dan dibagikan ke cucu-cucunya.
"Kalau minta duit ke opung dia buka pecinya langsung ambil duit peci dan bagi-bagi ke kami cucu-cucunya. Ah pak Anies jadi terharu," tandasnya.
Penelusuran fajar.co.id, ternyata Anies Baswedan memang kerapkali menaruh uangnya di peci jika sedang bepergian.
Terlebih, ketika dirinya menyambangi masyarakat atau acara-acara tertentu yang melibatkan masyarakat.
Seperti pada momen IdulFitri 2019 lalu, Anies Baswedan membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada anak-anak.
THR itu rupanya diambil Anies dari sela-sela peci yang dipakainya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pernah dalam sebuah wawancara dengan awak media membagikan kisah unik tentang tradisi keluarganya yang melibatkan menyimpan uang di dalam peci.
Menurut Anies, tradisi tersebut merupakan warisan dari ayahnya dan telah dijaga dalam keluarga mereka.
Anies menjelaskan, tradisi tersebut berkaitan dengan pemakaian baju koko yang biasanya tidak memiliki kantong untuk menyimpan uang.
Oleh karena itu, uang yang akan dibagikan atau digunakan dalam perjalanan disimpan di dalam peci.
Selain itu, Anies juga mengungkapkan, dia selalu menyediakan pecahan uang di dalam mobilnya ketika berpapasan dengan anak-anak dalam perjalanan.
Namun, Anies menekankan, pecahan uang dalam mobilnya bervariasi.
Cerita unik ini mengungkapkan nilai-nilai tradisional dalam keluarga Anies Baswedan dan menunjukkan bagaimana tradisi sederhana seperti ini dapat dijaga dari generasi ke generasi.
Selain itu, ini juga memberikan wawasan tentang sisi pribadi dan kehidupan sehari-hari seorang pemimpin yang sering kali dikenal karena tugas-tugas resminya.
