Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ahok Mulai Kritik Gibran bin Jokowi, Natalius Pigai: Tidak Tahu Terima Kasih

 

Mantan Anggota Komnas HAM Natalius Pigai, blak-blakan mengenai sosok Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mulai mengkritik Gibran Rakabuming Raka.

Natalius melihat Ahok sebagai salah seorang yang banyak dibantu Presiden Jokowi namun tidak tahu rasa terima kasih.

"Tidak tahu ucapkan terima kasih," ujar Natalius dalam keterangannya di aplikasi X (8/11/2023).

Dikatakan Natalius, Ahok sejatinya seorang sosok tokoh yang memegang rekor muri orang terjujur.

"Ahok pemegang rekor muri orang terjujur," Natalius menuturkan.

Tambahnya, dahulu Ahok dibesarkan namanya oleh Presiden Jokowi saat dijadikan sebagai Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta.

Tidak berhenti di situ, Ahok juga secara otomatis naik jabatan menjadi Gubernur saat Jokowi ikut berkontestasi pada Pilpres 2014 dan terpilih menjadi Presiden.

Setelah menjabat sebagai Gubernur DKI, Ahok kembali diberikan jabatan penting oleh Jokowi. Menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina.

"Dibesarkan Pak Jokowi jadi Wagub DKI, Gub DKI, Komut Pertamina," tukasnya.

Namun, yang sangat disayangkan Natalius, sikap yang diperlihatkan Ahok belakangan ini seakan memberi kesan merendahkan martabat keluarga Jokowi.

"Pada akhirnya juga merendahkan Martabat Keluarga Pak Jokowi khusus Pak Cawapres Gibran dengan sebut coba-coba," tandasnya.

Sebelumnya, Ahok menyemprot anak sulung Presiden Jokowi yang senter dikabarkan bakal menjadi Cawapres Prabowo Subianto.

Ahok yang bisa dikatakan telah melanglang buana di pemerintahan mengaku tidak habis pikir atas jalan tol politik yang didapatkan Gibran.

"Anda jadi Walikota baru 2-3 tahun, kan belum teruji," ujar Ahok dalam videonya yang telah viral di media sosial.

Blak-blakan saja, menurut Ahok, mengurus negara bukan sebuah permainan. Memerlukan pengalaman, minimal di kancah legislatif atau DPr.

"Ini urus negara loh, mau jadi Presiden loh. Kalau anda belum lengkap (pengalaman), di legislatif, nasional, kalau DPR sudah ngerti pemerintahan," ucapnya.

Sementara Gibran, kata Ahok, belum pernah di eksekutif tingkat provinsi, dia takut nantinya Gibran hanya akan planga-plongo jika terpilih.

"Anda gak ngerti jadi Presiden nanti. Ini bukan soal belajar coba-coba loh," ucapnya.

Tambahnya, Indonesia akan dipertaruhkan untuk menjadi negara maju pada 2045 mendatang.

Sementara untuk jumlah penduduk, diperkirakan pada tahun yang disebut Indonesia emas itu akan mencapai 300 juta.

"Mana boleh kita kasih orang coba-coba," tandasnya.

Ahok mengatakan, dirinya tidak meremehkan anak muda. Hanya saja, jika berbicara negara, minimal harus mengerti konstitusi.

"Saya tidak meremehkan anak muda yah, anak muda bisa lebih kreatif, tetapi bicara tentang negara, harus mengerti konstitusi," tukasnya.

"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita nggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja," sambung dia.

Menurut Ahok, soal Presiden atau Wakil Presiden, pada posisi itu akan berbicara masalah nyali.

"Ini bicara nyali. Akar semua masalah di negeri ini kan korupsi. Mungkin dia (Gibran) jujur, tapi yang dibutuhkan tidak hanya jujur, melainkan jujur dan berani," kuncinya.

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved