Harga batu bara anjlok hingga menyentuh angka hampir 4 persen pada perdagangan Selasa (24/10), terendah dalam tiga bulan terakhir.
Mengutip data Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak pengiriman November ditutup di posisi 134,65 dolar (Rp 2,1 juta) per ton atau turun sekitar 3,72 persen.
Harga tersebut merupakan yang terendah sejak Juli 2023 atau sekitar tiga bulan lalu, yang terjadi akibat penurunan konsumsi energi dan perkiraan adanya kenaikan produksi tenaga angin di Eropa.
Sejauh ini harga batu bara dikabarkan terus terkoreksi selama dua perdagangan beruntun dengan turun di atas 2 persen, sehingga membuat harga batu bara berada di bawah angka 135 dolar per ton.
Adapun pelemahan harga batu bara ini diduga terjadi lantaran China dan India, sebagai salah satu pembeli besar telah memasok persediaannya, yang menyebabkan lesunya permintaan batu bara secara global.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Batu Bara India mengatakan pasokan harian batu bara ke pembangkit listrik kini lebih tinggi daripada permintaan.
Menurut data yang dipaparkan stok batu bara India saat ini berjumlah sekitar 71,35 juta ton, naik 18,05 persen dibandingkan tahun lalu.