Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) diperkirakan tidak akan terburu-buru mengambil tindakan terhadap Gibran Rakabuming Raka, yang diusung sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai saat ini PDI-P memahami posisi Gibran yang merupakan salah satu kader mereka kuat secara politik.
Sebab Gibran yang masih menjabat sebagai Wali Kota Solo didukung sosok ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), para pendukungnya dan pendukung sang ayah, serta partai politik pengusung Prabowo yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Sedangkan PDI-P bersama partai politik mitra koalisinya juga mengusung capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sampai saat ini terdapat 8 partai politik yang bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda, PRIMA, dan Partai Demokrat.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri jauh-jauh hari sudah memperingatkan supaya kadernya tidak bersikap mendua menjelang pemilihan umum dan presiden.
Bahkan dia mengancam akan kader yang bermanuver di luar ketetapan partai dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres.
Menurut Agung, jika Megawati memecat Gibran dari keanggotaan PDI-P maka dikhawatirkan dianggap membuka "front" perselisihan dengan Presiden Jokowi.
"Karena jika itu dilakukan maka tak terelakkan 'konflik' terbuka antara Istana dengan PDI-P," kata Agung saat dihubungi pada Senin (23/10/2023).
Agung menilai sikap PDI-P yang belum menyampaikan keputusan apapun terkait Gibran kemungkinan sedang menghitung dampak politik terhadap mereka.
Di sisi lain, Agung menilai PDI-P belum mendapatkan momen buat menyampaikan sikap politik terhadap Gibran.
Salah satu faktor yang menyebabkan hal itu, kata Agung, karena opini publik pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat batas usia capres-cawapres yang kontroversial dan dianggap menguntungkan Gibran dinilai terlalu elitis dan belum dipahami oleh masyarakat luas.
"Sehingga untuk 'melawan' istana, energi PDI-P belum cukup solid menimbang kehadiran Gibran turut membelah kekuatan partai berlambang banteng ini," ujar Agung.
Pasangan Prabowo-Gibran dijadwalkan mendaftarkan diri sebagai peserta pemilihan presiden (Pilpres) 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023) mendatang.
Sedangkan bakal capres-cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sudah mendaftarkan diri ke KPU pada Kamis (19/10/2023) lalu.