Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK yang terdiri dari Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, serta Ketua Dewan Komisioner LPS akan mengumumkan hasil stress test atau uji daya tahan ekonomi dan sistem keuangan Indonesia di tengah besarnya tekanan ekonomi global saat ini.
Ia mengatakan, hasil stress test itu akan disampaikan KSSK ke publik pada awal bulan depan atau November 2023, termasuk terkait dengan langkah-langkah atau kebijakan yang akan diterapkan pemerintah dan otoritas terkait dalam meredam dampak gejolak itu. Namun, ia memastikan, pemerintah telah meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi tekanan ekonomi global.
"Poinnya, concern atau pesan utamanya adalah kita harus terus waspada, kita waspada dan kita melihat semua aspek, meskipun APBN kita sampai September masih dalam kondisi baik, jadi kita lihat berbagai aspeknya," kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Pada kesempatan itu, ia pun telah memaparkan tekanan ekonomi global yang terjadi saat ini, seperti dampak dari kondisi peperangan yang terjadi di berbagai wilayah, seperti perang Rusia dan Ukraina serta Israel dan Palestina, gejolak tingginya harga komoditas energi dan pangan yang termasuk akibat fenomena el nino, serta tren suku bunga yang tinggi berpotensi menekan ekonomi Indonesia mulai kuartal IV-2023.
Ia mengatakan, akibat kondisi tekanan global itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melemah ke level 4,86% pada kuartal IV-2023, dari asumsi awal sebesar 5,06%. Lalu, untuk keseluruhan tahun, akan melemah ke level 5,04% dari asumsi awal 5,09%, dan pada 2024 pelemahan ekonomi hanya akan tumbuh 5,08% dari asumsi di APBN 2024 sebesar 5,2%.
Namun, guna mengantisipasi pelemahan itu, pemerintah pun telah mengeluarkan paket kebijakan antisipasi, di antaranya penebalan bansos untuk menghadapi dampak el nino dengan pemberian bantuan beras 10 kg terhadap 21,3 juta keluarga penerima manfaat hingga akhir tahun. Anggarannya, ada tambahan Rp 2,67 triliun pada Desember 2023, dari kucuran dana yang telah dialokasikan untuk program itu pada Maret-Mei Rp 7,9 triliun dan September-November Rp 8 triliun.
Lalu, bantuan langsung tunai atau BLT el nino sebesar Rp 200 ribu per bulan pada periode November-Desember 2023 kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat, dengan anggaran sebesar Rp 7,52 triliun.
Juga ada kebijakan penguatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi UMKM dengan cara kebijakan weekend banking atau mendorong bank-bank penyalur KUR membuka layanan pada Sabtu-Minggu supaya penyaluran KUR sesuai target Rp 297 triliun, sebab hingga September 2023 menurut Sri Mulyani penyaluran KUR baru sebesar Rp 177,5 triliun.
Terakhir ialah, kebijakan PPN ditanggung pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% untuk periode November 2023 sampai dengan Juni 2024 dan 50% dari Juli-Desember 2024 bagi rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar, hingga pemberian bantuan biaya administrasi selama 14 bulan sejak November 2023 sampai Desember 2024 sebesae Rp 4 juta per rumah bagi rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dengan berbagai kebijakan itu, Sri Mulyani memastikan, target pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2023, keseluruhan tahun 2023, serta 2024 sesuai dengan perkiraan awalnya, yakni masing-masing 5,06%, 5,1%, serta 5,2%.
"Jadi teman-teman sekalian kita melihat bahwa APBN tetap menjadi salah satu jangkar yang cukup baik dan kuat di dalam situasi global yang berguncang-guncang tadi ya, kita harap perekonomian Indonesia dengan jangkar APBN itu tetap bisa berlayar dalam suasana lautan yang sekarang ini gelombangnya agak meningkat dan nantinya cukup deras," tutur Sri Mulyani.