Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali membuka 10 kontrak Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang sempat disetop karena adanya dugaan kasus korupsi di era Mentan sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Amran telah meminta agar kontrak pengadaan Alsintan yang tidak bermasalah untuk segera dilanjutkan, karena petani membutuhkan.
"Aku minta itu dilanjutkan. Intinya yang penting tidak ada masalah, tidak problem dalam kontrak itu, tidak melanggar aturan, dan kalau sesuai prosedur tinggal jalan, lanjut. Karena petani butuh, hati-hati petani butuh kita!" kata Amran saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), kawasan Ragunan, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Adapun untuk membuka kembali kontrak pengadaan tersebut, kata Amran, tidak perlu menunggu persetujuan KPK. Apabila memang sudah sesuai dengan prosedur, maka kontrak pengadaan alsintan yang sempat disetop itu bisa dibuka kembali.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
"Gak (perlu izin KPK), kita nanti akan diskusi, kalau selama sesuai prosedur, lanjut!," tegasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal yang sekaligus menjabat sebagai Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto menyebut kontrak pengadaan yang sempat disetop itu hanya akan dibahas dan dievaluasi di internal Kementan, tidak sampai harus meminta persetujuan KPK.
"Dengan Inspektorat Jenderal (Irjen) evaluasi, internal dulu terkait dengan kontrak internal. Semuanya dalam proses evaluasi Irjen, kalau sudah clear and clean tetap bisa dilanjut," timpal Prihasto.
Ia menegaskan, proses evaluasi tidak dilakukan oleh KPK. Sebab menurutnya, tidak ada kasus dugaan korupsi pada kontrak pengadaan Alsintan tersebut.
"Kan gak ada kasus apa-apa di situ, nanti dievaluasi lagi kontrak-kontrak, benar apa gak, kalau Irjen mengatakan sudah benar, silahkan lanjut kira-kira gitu," pungkasnya.
