Peringatan hari jadi ke-72 Humas Polri turut dirayakan dengan lomba menembak bertajuk Kadiv Humas Cup di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10).
Kadiv Humas Cup ini diikuti Dewan Pers dan pemimpin redaksi media massa nasional, baik cetak, elektronik, koran, radio, dan televisi.
Pertandingan dibuka langsung oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho. Dalam sambutannya, ia menyebut kegiatan tersebut sebagai salah satu cara mempererat sinergisitas antara Polri, Dewan Pers, dan media massa.
"Tak dipungkiri, peran media sangat penting dalam transparansi kinerja Korps Bhayangkara. Sebagai mitra strategis Polri, membangun semangat kolaborasi dengan rekan-rekan media penting, yang salah satunya dengan kegiatan lomba menembak," kata Sandi.
Dengan sinergisitas yang baik, Sandi mengharapkan kolaborasi Polri dan media massa tetap terjaga. Apalagi, Indonesia sedang dihadapkan dengan pesta demokrasi lima tahunan, yakni Pemilu Serentak 2024 yang menuntut kondusifitas.
"Sinergisitas ini perlu dijalin karena ke depan akan semakin banyak kolaborasi yang akan kita lakukan bersama, sehingga akan tercipta situasi Pemilu 2024 yang sejuk, aman, damai, dan bermartabat di masyarakat," kata Sandi.
Di sisi lain, Sandi mengatakan peran media dalam Pemilu 2024 begitu besar. Sebab, media menjadi penentu keberhasilan, bahkan kegagalan pesta demokrasi itu sendiri.
"Ini bentuk kewajiban moral kita untuk sepakat Pemilu 2024 harus aman dan damai. Semua itu tidak akan menjadi besar tanpa teman-teman media," ujar Sandi.
Di tempat yang sama, Pemimpin Redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Widian Vebriyanto menekankan concern-nya terhadap tugas Polri dalam menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat di tengah tahun politik saat ini.
Peran Polri tersebut, akan lebih maksimal dengan kehadiran media massa sebagai jembatan informasi kepada publik.
"Hubungan baik antara Polri dan media massa tidak bisa dinafikan. Sinergi yang massif tentu akan semakin mendekatkan perwujudan pemilu yang damai," ujar Widian yang turut unjuk kebolehan membidik dalam Kadiv Humas Cup itu.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu menekankan, media saat ini bukan bertugas menjadi corong penguasa. Media adalah penentu bagi masyarakat dari hasil kerja-kerja atau produk jurnalistiknya.
"Mau damai bisa, tidak juga bisa. Kata kuncinya pers bisa mengajak seluruh bangsa Indonesia berpartisipasi aktif, baik sebagai pemilih maupun yang dipilih. Peran pers dalam rangka memberi informasi harus akurat," kata Ninik.