Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza bagian utara gelap gulita. Listrik tidak lagi menyala karena bahan bakar habis.
Media Palestina, Quds News Network, yang dikutip pada Selasa (24/10) menyatakan bahwa “listrik mati total saat ini di Rumah Sakit Indonesia karena kekurangan bahan bakar, yang aksesnya ditolak oleh Israel.”
Dalam video yang diunggah, terlihat ruangan yang gelap gulita. Tampak seseorang mencoba berjalan dengan memakai senter.
RS Indonesia di Gaza dibangun oleh sumbangan masyarakat Indonesia. Rumah sakit yang berdiri di tanah wakaf otoritas Palestina ini dioperasikan oleh MER-C, sebuah lembaga sosial yang bergerak di bidang kegawatdaruratan medis — berkantor pusat di Jakarta.
Sejak 7 Oktober 2023, RS Indonesia menerima ribuan korban luka dan banyak korban mati syahid akibat gempuran udara pasukan penjajah Israel. Jenazah bahkan harus diletakkan di luar bagunan karena rumah sakit ini tak mampu menampung.
Rumah sakit ini juga pernah kena bom Israel. Seorang staf lokal yang bekerja pada MER-C gugur.
Israel memblokade atau mengepung total Gaza begitu pejuang Palestina dari Hamas melancarkan serangan fajar yang mengejutkan dan tak pernah dibayangkan ke wilayah selatan Israel pada Sabtu, 7 Oktober. Akses makanan, minuman, obat-obatan, dan bahan bakar diputus sepenuhnya oleh Israel.
Akibat blokade kebutuhan dasar manusia tersebut, lebih dari 100 bayi yang saat ini ditempatkan di inkubator di Gaza berada dalam risiko. "Karena semua rumah sakit diperkirakan akan gelap gulita dalam 48 jam ke depan," kata Quds News Network.
Israel telah memerintahkan agar semua rumah sakit di Gaza dikosongkan. Namun, pihak rumah sakit menegaskan, mengevakuasi ribuan pasien sungguh hal yang mustahil.
Pada Senin dini hari WIB, Israel menggempur bagian di dekat tiga rumah sakit, termasuk RS Indonesia.