Menteri Pertanian pengganti Syahrul Yasin Limpo telah dilantik Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu, 25 Oktober. Dia adalah Andi Amran Sulaiman.
Andi Amran ditunjuk sebagai Mentan setelah SYL mengundurkan diri dari jabatannya karena tersandung kasus dugaan korupsi.
Presiden Jokowi memberi alasan mengapa ia memilih Andi Amran sebagai Menteri Pertanian.
"Biar langsung kerja. Karena beliau dulunya Menteri Pertanian," ujar Presiden Jokowi, Rabu (25/10) seperti dikutip dari Antara.
Sebagaimana diketahui, Andi Amran Sulaiman sebelumnya pernah menjabat sebagai Mentan pada masa kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019.
Jokowi menilai Andi Amran telah memahami dan mengerti tentang penanganan pertanian di Tanah Air. Hal tersebut menjadi salah satu alasan Jokowi kembali menunjukkannya sebagai Mentan.
"Jadi tidak usah diajarin, tidak perlu lagi belajar birokrasi, tidak perlu lagi harus mengetahui siapa dirjennya. Usai dilantik, ketika itu juga langsung bekerja," kata Presiden.
Presiden Jokowi juga membeberkan tugas Andi Amran Sulaiman ialah mengupayakan agar produksi beras atau padi meningkat sesuai target yang diberikan kepala negara.
Menurut presiden, dengan meningkatkan produksi padi atau beras di Tanah Air maka harga beras di pasar dapat dikendalikan atau diturunkan. Efeknya, daya beli masyarakat tetap terjaga.
"Jadi, produksinya harus melimpah," imbuh Jokowi.
Selain pernah menjabat sebagai Mentan, Andi Amran juga pernah menjabat sebagai kepala bagian logistik di PTPN XIV.
Lepas dari PTPN, Amran membuat beragam inovasi di bidang pertanian sesuai dengan jurusan kuliahnya di Universitas Hasanuddin, Makassar. Salah satunya adalah penemu sekaligus penerima hak paten alat empos tikus “Alpostran”.
Sejak itu Amran terus mengembangkan usaha dan bidang bisnisnya yaitu produsen pestisida, perkebunan kelapa sawit, gula, tambang nikel, tambang emas, dan SPBU. Semua usahanya di bawah bendera Tiran Group.