Dua pesawat pengebom strategis B-1B Lancer Angkatan Udara AS dicegat saat mendekati wilayah udara Rusia di atas Laut Baltik oleh pesawat tempur Sukhoi Su-27. Hal itu disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa (24/10/2023).
Menurut kementerian tersebut, pertahanan udara Rusia mendeteksi dua sasaran udara di atas perairan Baltik, dan sebuah pesawat tempur dikirim untuk mengidentifikasi mereka dan mencegah pelanggaran terhadap wilayah udara nasional.
Awak Su-27 mengidentifikasi para penyusup tersebut sebagai Lancer, yang merupakan pengebom strategis jarak jauh yang dirancang untuk membawa rudal dan bom bersenjata nuklir. Saat pesawat tempur Rusia mendekat, kedua pengebom Amerika itu mengubah arah dan menjauh dari perbatasan.
Kementerian Pertahanan Rusia mencatat bahwa tidak ada pelanggaran wilayah udara yang terjadi, dan intersepsi tersebut sepenuhnya sejalan dengan norma perilaku aman dan hukum internasional yang berkaitan dengan perairan netral.
Adapun awal bulan ini, AS mengirim beberapa pengebom B-1 dan sekitar 100 anggota layanan udara dari Skuadron Bom Ekspedisi ke-9 di Dyess, Texas ke pangkalan Royal Air Force (RAF) Fairford di Inggris.
Pengerahan ini merupakan bagian dari misi "Satuan Tugas Pengebom-Eropa 24-1", yang digambarkan sebagai misi yang memberikan Amerika Serikat dan NATO "pilihan strategis untuk meyakinkan sekutu dan mitranya, sekaligus mencegah potensi agresi musuh di seluruh Eropa dan seluruh dunia."
B-1B adalah pengebom berat strategis supersonik yang beroperasi sejak 1980-an dan dirancang untuk menembus pertahanan udara Soviet dan mengirimkan senjata nuklir. Dari 100 unit yang diproduksi, sekitar 45 masih digunakan oleh Angkatan Udara AS.