Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Bersama Puan, Yenny Masuk Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud

Bersama Puan, Yenny Masuk Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud

Putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid resmi mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dukungan tersebut lantas disambut hangat oleh Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud (TPN GM) dengan memberikannya jabatan dalam struktur TPN.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menuturkan Yenny Wahid bakal menjadi Dewan Penasihat TPN bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Jadi Mbak Yenny akan bergabung, itu di struktur Tim Pemenangan Nasional, dan beliau akan duduk di dewan penasehat bersama dengan Mbak Puan," kata Arsjad Rasjid di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).

Pihaknya mengaku terhormat Yenny Wahid turut mendukung Ganjar-Mahfud.

"Atas nama TPN Ganjar-Mahfud, Kami merasa sangat mendapat kehormatan atas kesedian Yenny Wahid bersama kami," ungkapnya.

Menurutnya, dalam pilpres 2024 yang dibicarakan adalah bangsa Indonesia, bangsa yang besar. Persatuan dan kesatuan merupakan hal yang sangat penting. Tapi akhirnya pilihan Yenny Wahid adalah Ganjar-Mahfud. Pilihan itu diputuskan Yenny berdasarkan pertimbangan hati.

"Karena Indonesia harus jadi negara maju. Bukan negara yang maju menurut saya. Tapi menjadi negara yang unggul dan maju bagi seluruh bangsa Indonesia," jelasnya.

Untuk menuju Indonesia yang unggul, kata Arsjad, harus mengoptimalkan semua bangsa Indonesia. Kemajuan yang dicapai jangan hanya hanya dilihat dari sisi ekonomi, tapi juga keadilan dan kepastian hukum bagaimana bisa dihadirkan.

"Jadi bukan suatu imajinasi dan janji tapi bukti yang sudah dilakukan Ganjar di Jateng 10 tahun dan pengabdian Mahfud MD di eksekutif, legislatif dan yudikatif bagi negeri," ucapnya.

Arsjad berharap lebih banyak lagi hati warga di Indonesia yang bergabung dengan Ganjar-Mahfud untuk menjadikan satu hati menuju Indonesia unggul.

"Memilih pemimpin harus jeli dan jangan sembarang, jangan lupa atas kejadian masa lalu. Juga harus melihat nilai-nilai budi pekerti dari calon presiden dan calon wakil presiden," demikian Arsjad.

Sumber Berita / Artikel Asli : rmol

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved