Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bicara soal sosok Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Menurutnya, Prabowo adalah seorang patriot. Sementara, Ganjar Pranowo merupakan sahabat lamanya.
Hal tersebut dikatakan Anies saat hadir di Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota (Apeksi) di gedung Upperhills, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 13 Juli 2023.
Awalnya, Anies Baswedan diundang ke atas panggung oleh Ketua Dewan Apeksi, Bima Arya.
Sama dengan Ganjar di momen sebelumnya. Wali Kota Bogor itu juga meminta Anies Baswedan untuk menggambarkan bakal calon presiden lainnya dengan satu kata.
"Satu kata untuk pak Prabowo," tanya Bima ke Anies.
"Patriot," jawab Anies dengan lugas diiringi tepuk tangan hadirin.
"Kalau untuk Pak Ganjar. Satu kata juga," kata Bima lagi.
"Sahabat lama," jawab Anies.
Diketahui, Anies dan Ganjar memang berasal dari satu kampus yang sama. Mereka berkuliah di Universitas Gajah Mada.
Dalam pemaparan visi misinya, Anies berfokus pada ketimpangan sosial yang terjadi di perkotaan. Ia mengatakan ini jadi pekerjaan rumah yang besar untuk menekan gini rasio.
Anies meniru konsep penataan kota yang dilakukan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, ada tiga level yang harus dilakukan, yakni gagasan, narasi dan eksekusi.
Kata Anies, salah satu contoh potret ketimpangan bisa dilihat dari listrik yang menyalah di malam hari.
"Seperti di Jawa paling terang Jakarta dan Surabaya. Begitu masuk Sumatera dan Kalimantan gelap, bandingkan di serawak yang lebih ramai," kata Anies sambil memperlihatkan gambar Indonesia dari udara di malam hari.
"Jadi, kita ingin di malam hari seluruh kota di Indonesia terang di malam hari. Kalau gelap berarti perekonomiannya rendah," tutur mantan Menteri Pendidikan itu.
Anies Baswedan mengatakan Jakarta merupakan kota yang paling terang. Sementara wilayah Sumatra menjadi titik kecil, dan saat masuk ke Indonesia Timur menjadi gelap.
Menurutnya, hal itu menggambarkan ketimpangan yang luar biasa antara daerah-daerah di Indonesia, dan Anies Baswedan berpendapat bahwa tidak perlu menggunakan statistik untuk melihat perbedaan tersebut.
"Program ke depan kita ingin melihat seluruh kota menyala saat dilihat dari udara," kata Anies Baswedan.
Di sisi lain, ia menyebut ada tiga level kebijakan publik yang perlu diperhatikan dalam menghadapi problematika Indonesia di masa depan.
Pertama adalah level gagasan, yang melibatkan pembuatan konsep dan ide-ide inovatif untuk menangani masalah-masalah yang ada. Kemudian, narasi harus dibuat untuk menjelaskan gagasan-gagasan tersebut kepada publik secara jelas dan terbuka.
Hal ini, kata dia, penting dilakukan agar masyarakat dapat memahami dan mendukung kebijakan yang diusulkan.
Terakhir, eksekusi atau implementasi kebijakan tersebut harus dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang diharapkan.