Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Viral, Anggota Brimob Riau Enggan Dimutasi dan Setor ke Komandan Hingga Rp 650 Juta




 Seorang anggota Brimob yang berdinas di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, membuat heboh jagat maya. Anggota Brimob bernama Bripka Andry Darma Irawan itu mengaku enggan dimutasi dan kerap menyetor ke komandannya hingga mencapai Rp 650 juta.

Cerita itu diungkap sendiri oleh Bripka Andry melalui akun Instagram miliknya @andrydarmairawan07.2 seperti dikutip Beritasatu.com Senin (5/6/2023). Sontak, unggahan Bripka Andry itu menuai komentar beragam dari warganet atau netizen.

“Ijin menyampaikan, Saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P. Saya sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir. Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru,” tulis Bripka Andry.

Dikatakan, surat perintah (sprint) mutasi itu keluar pada Jumat (3/3/2023) dan pada Rabu (8/3/2023) Bripka Andry sudah harus menghadap atau berdinas ke tempat yang baru. Namun, Bripka Andry menolak mutasi itu karena saat ini dirinya tengah merawat ibunya yang sedang sakit komplikasi. 

Ibu Bripka Andry lalu mengajak anaknya tiu ke Pekanbaru, Riau, untuk menemui Dansat Brimob Polda Riau. Tujuannya agar mutasi anaknya itu dipertimbangkan kembali oleh Dansat Brimob.

“Kombespol Ronny Lumban Gaol, S.I.K selaku Dansat Brimob saat ditemui mengatakan, ‘Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama disana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan’,” tulis Bripka Andry.

Kepada Dansat Brimob, Bripka Andry mengaku kalau dia selama ini telah melakukan semua perintah Komandan Batalyon (Danyon). Perintah yang dimaksud, salah satunya adalah pengajuan proposal pembangunan pondok bersalin desa (polindes) ke Pemda Rokan Hilir (Rohil) dan klinik tersebut sudah terbangun di kantor Batalyon Brimob Rohil.

Yang mengejutkan, kepada Dansat Brimob Polda Riau, Bripka Andry juga mengaku diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon Kompol Petrus Hottiner Simamora. Bahkan, menurutnya, uang yang telah disetorkan ke rekening pribadi Danyonnya itu telah mencapai Rp 650 juta.

Bripka Andry pun mengunggah bukti transfer, antara lain sebesar Rp 20 juta ke rekening Kompol Petrus Hottiner Simamora. Tidak hanya itu, dia juga mengunggah tangkapan layar percakapan dirinya dengan Danyon di WhatsApp, yang isinya permintaan transfer uang dari sang komandan. 

“Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp,” ujar Bripka Andry. 

“Sebelum saya dimutasi, Saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan,” tulisnya lagi.

Terdapat ratusan komentar terkait unggahan yang disampaikan Bripka Andry tersebut. Namun, sebagian besar komentar meminta dia menjalankan saja mutasi karena itu merupakan hal yang biasa terjadi di Brimob.

Salah satu komentar mengunkapkan bahwa Bripka Andry telah melakukan desersi karena tidak masuk kerja sejak dimutasi.

“Pemilik akun ini sudah lama tidak masuk dinas alias lari dari kesatuan, terkait peristiwa itu semuaanya sudah di tangani langsung oleh pihak propam poldaa, jadi teman teman semuanya diharapkan jgn mudah terprovokasi,” komentar akun @mral779.

Sumber Berita / Artikel Asli : Beritasatu

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved