Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan penyebab politisi PDIP Budiman Sudjatmiko tidak menjadi capres seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo meskipun cerdas, namun bukan karena elektabilitas.
Budiman Sudjatmiko merupakan orang yang pandai dan cerdas, namun tidak mempunyai aura menjadi pemimpin utama seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Ada beberapa orang yang cerdas pandai tapi auranya tidak menjadi pemimpin utama, contoh misalnya Budiman Sudjatmiko," ucap ahli hukum tata negara itu.
Lebih lanjut, menurut Refly, aura Buadiman lebih mengarah pada intelektualisme dan aktivisme, pun demikian dengan politisi PDIP Adian Napitupulu dan politisi Demokrat Andi Arief.
"Saya tidak melihat Budiman punya aura untuk menjadi pemimpin, auranya lebih pada mengarah ke intelektualisme, aktivisme, Adian Napitupulu auranya tidak menjadi ketua umum auranya kepada tukang gebuk, Andi Arief juga begitu," ungkapnya.
Dalam partai politik, setiap anggota telah diberi tugas masing-masing, dan ketua umumnya, bahkan capres maupun cawapres bukan orang yang sangat kritis.
"Jadi di partai itu ada yang integrator, ada orang yang tukang gebuk, tergantung division of leader. Jadi justru ketua umum itu atau calon presiden dan wakil presiden bukanlah orang yang punya apa daya kritis yang sangat tinggi," ujarnya.
Mereka tentu tidak boleh sangat kritis terhadap kekuasaan, karena akan dijegal dari awal, contohnya mantan Menteri Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
"Karena kalau dari awal-awal dia sudah sangat kritis maka bisa saja dia dijegal di awal, contohnya Rizal Ramli," tandasnya dikutip WE NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Kamis (8/6).