Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat, Benny K Harman mengungkapkan kerjasama lembaga survei, pengamat atau intelektual, dan pengusaha untuk mengalahkan bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Benny K Harman mengatakan lembaga survei dibayar untuk memuluskan skenario penguasa agar Anies Baswedan kalah, salah satunya dengan elektabilitas yang sengaja dibuat rendah.
“Survei pun dibayar untuk membenarkan skenario penguasa, skenario untuk mengalahlan Anies dengan berbagai cara,” ujarnya dikutip dari Twitter @BennyHarmanID, Senin (5/6).
Kemudian pengamat dan intelektual juga dibayar agar memberikan statement yang mendukung rencana penguasa, sedangkan pengusaha diberikan proyek agar keuntungannya bisa digunakan untuk keinginan tersebut.
“Pengamat dan intelektual juga diberi upah agar memberi komentar yang sejalan dengan kehendak penguasa. Pengusaha dikasih proyek agar dari hasil proyek ada yang disisihkan untuk membayar mereka,” ungkapnya.
Sebelumnya, Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, menilai penurunan tren elektabilitas Anies karena tingkat kepuasan Presiden Jokowi dan suara Prabowo Subianto naik.
“Anies trennya masih turun, bersamaan dengan peningkatan approval rating (tingkat kepuasan publik) Pak Jokowi tapi juga bersamaan dengan peningkatan suara Pak Prabowo,” kata Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers virtual, Minggu (4/6).
Sebagai informasi, hasil survei terbaru Indikator Politi, Anies kembali mengalami penurunan elektabilitas menjadi 18,9 persen, berbanding jauh dari Prabowo sebesar 38 persen dan Ganjar Pranowo 34 persen.
Koalisi Perubahan sendiri segera mengumumkan nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan.
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyebut akan ada kejutan siapa yang akan diusung oleh Koalisi Perubahan.
“Pasangan ini benar-benar akan mengejutkan koalisi-koalisi dan capres-capres lain. Karena inilah yang ditunggu-tunggu rakyat,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (5/6)
Duet yang akan diusung Koalisi Perubahan, kata Herzaky, bisa membawa kemenangan di Pilpres 2024.
Sosok ini dinilai punya semangat memperjuangkan semangat perubahan.
“Bisa membawa kemenangan di Pilpres 2024. Sesuai dengan harapan rakyat,” katanya.
Herzaky tak ingin membocorkan apakah nama tersebut Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau nama lain.
Demokrat menyerahkan kepada Anies Baswedan yang akan mengumumkan nama calon wakil presidennya.
“Belum saatnya untuk diumumkan. Kita tunggu saja pada waktunya nanti akan diumumkan oleh Mas Anies,” katanya.
“Kami mesti hati-hati. Tanpa diumumkan lebih awal pun, sudah banyak upaya potong memotong. Jegal menjegal. Menyebar rumor kami tidak solid, tidak kompak, dan sebagainya,” tutup Herzaky.