Kekecewaan terhadap keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak bisa dihindari.
Mantan Exco PSSI, Dirk Soplanit mengatakan, ada proses panjang yang dijalani Indonesia dalam mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Selain Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), proses seleksi Indonesia menjadi tuan rumah melibatkan pihak luar, yakni kementerian lain dan pemerintah daerah, baik dari tingkat gubernur hingga walikota atau bupati untuk mempersiapkan infrastruktur dalam Piala Dunia U-20.
"Setelah kita lolos langsung dibentuk panitia melibatkan sebagian menteri untuk melengkapi infrastruktur selain stadion, akses ke stadion, lapangan penunjang, sampai dengan hotel karena menurut FIFA ada aturan-aturanya semua itu kita sudah repot diawal," kata Dirk dalam diskusi daring bertema "Mau Dibawa Kemana Sepakbola Kita?", Sabtu (1/4).
Saling sinerginya kementerian di Indonesia untuk mempersiapkan Piala Dunia U-20 membuat FIFA yakin terhadap Indonesia.
Namun sayang, belakangan Indonesia justru mendapat sanksi dan status tuan rumah Piala Dunia U-20 batal.
"Makanya dengan ada kasus (pembatalan) ini saya kesal dan jengkel, juga sia-sia sudah," kata Dirk.