Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menelan biaya jumbo. Besarnya biaya kereta cepat ini lantaran biaya bunga yang cukup tinggi.
Menurut Founder Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio, pemerintah harus segera mengambil sikap. Jika KCJB ternyata membebani negara, lebih baik proyek ini disetop.
"Kalau memang merugikan negara ya disetop aja dari sekarang dari pada membebani negara. Tugas penting pemerintah kan membuat keputusan," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/4).
Belakangan China menginginkan adanya struktur penjaminan pembayaran pinjaman tersebut dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dengan skema tersebut, China Development Bank (CDB) akan mendapatkan pembayaran pinjaman dari APBN jika nantinya Indonesia tidak mampu membayar pokok dan bunga pinjaman tersebut. Terlebih, kini konsesi proyek tersebut mencapai 80 Tahun.
"Kalau ternyata ada konsesi 80 tahun, terus utang ini membebani Indonesia, sementara secara ekonomi dihitung-hitung juga lama menguntungkannya, ya lebih baik disetop aja," tegas akademis Universitas Paramadina ini.
"Rugi ya sudah pasti. Tapi itu kan jadi pelajaran penting untuk tidak diulangi lagi. Dari pada rugi terus membebani negara berpuluh-puluh tahun? kasian anak cucu," demikian sosok yang akrab disapa Hensat ini.