Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengomentari perihal hasil survei elektabilitas milik Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Hal itu disorot usai wacana pembentukan Koalisi Besar yang terdiri dari gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Refly menyoroti hasil survei elektabilitas sejumlah lembaga survei yang dianggap kredibel di mana Ganjar selalu menempati posisi pertama dan Anies di posisi ketiga.
Sementara itu, dirinya sendiri pernah mendengar slentingan dari orang yang dekat dengan kekuasaan di Tentara Nasional Indonesia (TNI) soal hasil survei elektabilitas.
“Saya misalnya pernah mendengar slentingan seperti itu dari seorang teman yang seorang teman ini mensitir seorang yang berkuasa di ketentaraan,” ujar Refly, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Selasa (11/4/2023).
Berdasarkan informasi dari intel yang dimiliki orang di kekuasaan TNI tersebut, konon Anies lah yang menang, bukan Ganjar.
“Mereka kan punya tuh intel-intel. Konon katanya intel-intel itu mengatakan yang menang Anies. Konon. Namanya konon belum tentu benar,” ujar Refly.
Namun, mantan komisaris perusahaan BUMN ini juga tidak bisa menjamin bahwa Anies memang calon yang dipastikan menang.
Tetapi, menurutnya secara kasat mata pun terlihat dari bagaimana sambutan masyarakat terhadap kedatangan Ganjar maupun Anies.
“Tapi isu-isu seperti ini kan kita bisa lihat kasat di lapangan. Bagaimana orang menyambut Ganjar. Bagaimana orang menyambut Anies,” pungkas Refly.