Pengamat politik Rocky Gerung berkomentar mengenai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menolak kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang akan dihelat di Indonesia.
Penolakan PDIP terhadap kedatangan Timnas Israel terlihat jelas dari sikap dua kadernya, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Menurut PDIP, pihaknya ingin mengikuti apa yang dicontohkan oleh presiden Indonesia pertama yakni Soekarno atau Bung Karno.
Namun, Rocky Gerung menilai sikap PDIP ini sarat kaitannya dengan tujuan untuk mencari keuntungan politik semata.
Kalau kita lihat perselisihan atau kontroversi tentang timnas ini, itu lebih banyak dimaksudkan untuk nyari political gain, bukan isu politiknya, tetapi mau cari keuntungan politik dengan mengomentari," ujarnya dikutip WE NewsWorthy dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (27/3).
Dengan PDIP membawa-bawa soal anti-imperialisme Bung Karno, mantan dosen Universitas Indonesia (UI) itu menyebut, PDIP mau ambil hati umat Islam untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya.
"PDIP mau ambil seolah-olah bersimpati pada pemilih Muslim, itu juga pertanda bahwa berarti PDIP elektabilitasnya nggak bisa dong, sehingga memanfaatkan isu Israel ini untuk dapat simpati dari komunitas politik Islam," kata filsuf tersebut.
"Dari awal kelihatan betul, isu ini dipakai untuk naikkan popularitas satu partai tuh," sambungnya.
Apabila partai Islam seperti PKS yang menolak kedatangan Israel, Rocky Gerung mewajari. Tetapi apabila PDIP yang menolak, maka Rocky menduga hal ini untuk upaya nebeng elektabilitas dan popularitas.
"Padahal kalau partai Islam kayak PKS okelah, ngerti bahwa itu mendalam dasar itu. Tapi kayak PDIP nebeng di situ, tentu untuk elektabilitas," sambungnya.
Diketahui, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Hamka Haq menyebut bahwa penolakan terhadap timnas Israel U-20 ke Indonesia di Piala Dunia U-20 sudah sesuai dengan prinsip Soekarno (Bung Karno).
Menurutnya, Bung Karno memiliki prinsip tak akan mengakui Israel sebelum kemerdekaan Palestina diraih.
Ia mengatakan, hingga kekinian prinsip Bung Karno tersebut terus dipegang oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu, menurutnya, adanya penolakan terhadap Israel tersebut memang atas dasar sejarah.