Momen buka bersama Partai Nasdem yang dihadiri oleh elite-elite parpol Koalisi Perubahan dan juga beberapa elite Partai Golkar di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3), diprediksi bakal menguntungkan parpol di poros koalisi lain seperti Gerindra dan PDI Perjuangan.
Analisis tersebut disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (27/3).
Menurut pakar komunikasi politik lulusan America Global University ini, kehadiran Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto bersama politisi senior Golkar yang juga mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dalam momen bukber akhir pekan kemarin tersebut, punya satu tafsir.
Sebabnya, kedua tokoh itu bisa duduk bareng bersama calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, yang disinyalir menjadi tanda ada potensi Golkar dan dua parpol Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yaitu PPP dan PAN, akan merapat ke barisan Nasdem bersama Partai Demokrat dan PKS.
“Barangkali dengan deklrasi 3 parpol koalisi perubahan mendukung Anies Baswedan menjadi magnet politik bagi parpol lain yang masih samar-samar,” ujar Jerry.
Ia mengamati, sejauh ini KIB nampak stagnan dalam mempersiapkan pemenangan Pilpres 2024. Sebab, sejak pertama dideklarasikan pada Agustus 2022 lalu hingga hari ini, belum juga diresmikan capres yang akan diusung poros ini.
“Pun kalau koalisi KIB gabung koalisi perubahan hanya akan dua paslon dalam pilpres,” tuturnya.
Melihat skema dua paslon di Pilpres 2024 kemungkinan terjadi, Jerry justru membayangkan suatu komposisi pertandingan terjadi di antara poros Koalisi Perubahan dengan poros koalisi Partai Gerindra dengan PDIP.
Tapi, dengan adanya dinamika politik yang mengemuka di acara bukber Nasdem kemarin, ia meyakini ada satu pihak yang akan mendapat keuntungan, karena bisa semakin jelas dalam memilih pasangan calon yang akan diusung dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Bisa saja PDIP merapat ke gerbong Gerindra. Maka (tercipta paslon Pilpres 2024 dari poros ini) Prabowo-Puan yang akan semakin besar peluangnya dipasangkan. Atau alternatif lainnya yaitu Prabowo-Ganjar,” demikian Jerry menambahkan.