Pegiat Media Sosial Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa merasa heran, Indonesia melakukan impor beras sementara produksi dalam negeri sedang melimpah.
"Padahal Indonesia sedang Panen Raya. Artinya produksi beras dalam negeri melimpah," ujar Dokter Tifa dalam keterangannya (22/3/2023).
Sebagaimana diketahui, beberapa daerah di Indonesia saat ini sedang memasuki masa panen raya. Pasokan beras dipastikan akan melimpah.
Dari informasi yang dihimpun, sekitar 1,2 juta hektar sawah yang panen pada periode Februari 2023. Adapun perkiraan produksi 6,39 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), setara beras 3,68 juta ton.
Sedangkan untuk Maret 2023, ada potensi 1,70 juta hektar sawah panen dengan produksi 9,14 juta ton GKG setara beras 5,26 juta ton dan April 1,15 juta hektar dengan produksi 6,09 juta ton GKG setara beras 3,51 juta ton.
"Pemerintah malah mau impor beras berton-ton. Begitulah Pemerintah pujaan cebong otak kebalik," tukas Dokter Tifa.
Sebelumnya, Pemerintah membuat keputusan untuk membuka opsi mengimpor beras lagi. Jumlahnya sekitar 500 ribu ton.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan opsi impor beras dilakukan karena stok beras yang dimiliki Bulog sedikit. Jumlahnya sekitar 300 ribu ton. Padahal idealnya 1,2 juta ton.