Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi ikut turun menyoroti kritikan tajam terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Kritikan tersebut begitu keras, apalagi menggambarkan tempat legislator tersebut sebagai sarang tikus ditambah dengan adanya tikus yang berkepala Puan Maharani.
Hal ini membuat geram Teddy, dirinya mengatakan sepertinya terdapat pihak yang memiliki kepentingan dalam kritikan tersebut.
Selain itu, dirinya memberikan peringatkan akan kemungkinan adanya konsekuensi hukum untuk mahasiswa, khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI)
"Sebagai Partai Politik, kami diperintahkan UU untuk memberikan pendidikan politik, jangan sampai kawan-kawan Mahasiswa terjerat hukum atas pernyataan yang sama sekali tidak bisa mereka pertanggungjawabkan, kasihan jika ini sampai terjadi," lanjutnya.
Jika sampai diproses hukum, kata Teddy. Mereka tidak akan mampu menunjukkan bukti, Legal Standing bahwa mereka diangkat mewakili rakyat.
"Mereka juga tidak diangkat mewakili MK untuk membuat putusan atas UU Cipta Kerja yang baru, apalagi UU baru tersebut belum diajukan ke MK," tukasnya.
"Lalu ketika ditanya, apa yang dirampok oleh DPR atau Puan Maharani? Bisa berikan buktinya? Apa korelasinya dengan isi UU tersebut? Maka kami yakin, mereka akan kesulitan," sambung dia.
Lanjutnya, apalagi jika ditanya apa isi UUnya dan mereka tidak mengerti isi UU nya, maka semakin terjerumus.
"Teman-teman mahasiswa khususnya BEM UI, jangan sampai kalian dimanfaatkan, hanya dijadikan pion oleh para pemain politik, memanfaatkan jiwa muda kalian. Karena ketika kalian terjerat masalah hukum, kami pastikan mereka akan lepas tangan dan tinggalkan kalian, itu pasti," kuncinya.