Korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah telah melampaui angka 40.000.
Pihak berwenang Turki mengatakan 35.418 orang telah tewas di negara itu, sementara lebih dari 5.800 orang tewas di Suriah. Sekitar 8.000 orang berhasil ditarik hidup-hidup dari dalam puing.
Reuters melaporkan, pada Selasa (14/2), tim pencari berhasil menyelamatkan sembilan orang dari reruntuhan di Turki. Selasa adalah hari di mana fokus telah beralih untuk mereka yang kehilangan tempat tinggal, sepekan setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR mengguncang Turki dan Suriah.
PBB dalam pernyataannya menegaskan fase penyelamatan akan segera berakhir, dengan fokus beralih ke tempat berlindung, makanan, dan sekolah.
Banyak korban selamat yang tidak tahu harus tinggal di mana. Begitu juga dengan mereka yang telah mendapat perawatan dari rumah sakit dan dipulangkan, tidak tahu harus pulang ke mana.
"Orang-orang sangat menderita. Kami mengajukan permohonan untuk menerima tenda, bantuan, atau semacamnya, tetapi sampai sekarang kami tidak menerima apa-apa," kata Hassan Saimoua, yang mengungsi bersama keluarganya di sebuah taman bermain di kota tenggara Turki Gaziantep.
Di Suriah, pencarian korban juga berakhir pada Selasa. Kepala kelompok penyelamat utama Helm Putih, Raed al Saleh, mengatakan kepada wartawan.
Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan gempa bumi di Turki sebagai bencana alam terburuk dalam satu abad yang dicirikan sebagai wilayah Eropa.