Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Konten LGBT dalam Tayangan Youtube Kids Semakin Meresahkan

 



Tayangan dalam aplikasi Youtube Kids sudah seyogyanya menayangkan konten-konten yang diperuntukkan untuk anak-anak. Namun, sayangnya belakangan ini tayangan dalam platform tersebut diwarnai isu LGBT.


Tentu hal tersebut meresahkan bagi para orang tua. Kemajuan internet kini menghadirkan berbagai layanan menarik yang bisa diakses oleh siapa saja.


Termasuk para anak yang masih sangat kecil. Saat ini, banyak balita yang sudah mengerti dengan gadget. Alasan orang tua memberikan gadget karena banyak hal. Misalnya sibuk kerja dan sebagainya.


Lalu dengan adanya tayangan yang notabene dapat merusak anak kecil ini menjadi boomerang bagi orang tua dan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Terlebih saat membahas tentang topik sensitif terkait gender dan seks.


Menurut penjelasan dokter spesialis anak dr. Shela P Sundawa anak-anak seharusnya baru bisa diajari tentang gender setelah usianya di atas 4 tahun.


"Fenomena maraknya konten YouTube Kids yg memaparkan tentang LGBTQ ini meresahkan sekali. Anak baru belajar tentang gender role setelah umur 4 tahun," tulisnya dalam Twitter dikutip Senin (6/2/2023).


Lebih lanjut dia menjelaskan saat anak-anak mulai dikenalkan sebelum usia 4 tahun itu, maka anak akan kesulitan untuk paham tentang peran yang mesti dia contoh nantinya.


"Kalau dia dikenalkan bahkan sebelum usia tersebut, akan sangat sulit untuknya memahami peran mana yg seharusnya dia contoh nanti,' sambungnya.


Jenis gender dan orientasi seksual menurut penjelasan dr. Shela merupakan suatu ilmu baru dalam bidang psikologi dan sosial. Nah, ilmu baru tidak selalu baik dan benar serta ilmu lama juga belum tentu salah.


"Ilmu tentang berbagai jenis gender dan orientasi seks ini juga sebenarnya ilmu baru di bidang psikologi dan sosial. Yang baru tidak selalu yg terbaik dan benar, yang lama tidak selalu salah," jelasnya.


Dia kemudian berpendapat jika topik tersebut sama halnya dengan rokok atau tembakau. Orang dewasa bisa memilih untuk merokok atau dengan sadar memilih untuk jadi LGBT.


"Pendapat saya tentang hal ini sama seperti pendapat saya tentang rokok atau tembakau

Silahkan orang dewasa memilih u/ merokok atau dengan sadar menjadi LGBTQ," terangnya.


Namun, orang dewasa tidak seharusnya mengutak-atik dunia polos yang dimiliki oleh anak-anak. Anak seharusnya tumbuh dan berkembang tanpa harus banyak diberi tahu tentang hal baru.


Terlebih saat orang tua sendiri tidak yakni apakah hal itu akan menguntungkan anak di masa depannya nanti.


"Tapi untuk anak,jgn dikutak-kutik,jgn diganggu dunianya yg polos. Biarkan bertumbuh dan berkembang tanpa banyak paparan hal-hal baru yang bahkan kita sendiri tidak yakin apakah menguntungkan u/ mereka di masa depan," tulisnya. 



Sumber Berita / Artikel Asli: Fajar



Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved