Keberadaan ayah Tiko memunculkan banyak tanda tanya setelah dikabarkan pergi meninggalkan Tiko dan ibunya, Eny, sejak 2010.
Kini, muncul video yang memuat foto batu nisan ayah Tiko. Foto itu pun viral disebut sebagai bukti bahwa ayah Tiko benar-benar sudah meninggal.
Diunggah salah satunya oleh akun Instagram @lambegosiip, Kamis (5/1/2023), di foto itu, tertulis pada batu nisan bahwa mendiang wafat pada Sabtu Pon, 18 Juli 2015.
Selain waktu meninggal, tertulis pula nama mendiang di batu nisan tersebut, yakni P Muji Susanto.
Sejumlah warganet pun mempercayai bahwa batu nisan itu merupakan bukti bahwa keberadaan ayah Tiko sudah ditemukan, tetapi sudah meninggal.
Mereka pun memenuhi kolom komentar unggahan @lambegosiip dengan berbagai doa dan kekhawatiran soal rebutan warisan dengan anak-anak ayah Tiko dari istri yang lain.
Namun, tak sedikit pula netizen yang menemukan kejanggalan pada batu nisan itu. Sebab, nama yang tertulis di situ adalah P Muji Susanto, sedangkan ayah Tiko diketahu bernama Herman Moedji Susanto.
"Itu namanya p muji santosa mgkn salah x dapatnya di madiunkah," tulis warganet.
"Namanya kan Herman muji Santoso,kalo ini P nya apa ya," tambah yang lain.
Seorang pengguna Instagram lainnya pun berkomentar, "Kayanya namanya bukan itu deh kalo liat di youtub."
"Tp koq d nisan namanya p moeji susanto..kalo d ytb yg d buku album foto namnya herman moeji susanto. Bener ga yaa..." jelas warganet.
"Herman muji santoso kayaknya deh," ungkap lainnya.
Sebelumnya, menurut penjelasan Tiko dalam kanal YouTube Bang Brew TV, Herman Moedji Susanto pulang ke Kota Madiun meninggalkan Eny dan Tiko pascaperceraian. Saat itu, kata Tiko, dirinya tentu masih kecil, dan sang ayah berusia sekitar 80 tahun.
Dilansir beritajatim.com--jaringan Mamagini, keberadaan ayah Tiko pun turut ditelusuri Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Madiun dengan mengecek identitas atas nama Herman Moedji Susanto.
Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dispendukcapil Kota Madiun Poedjo Soeprantio menyatakan sudah memeriksa nama tersebut.
“Di pencarian penduduk seluruh Indonesia dalam sistem kami, tidak ada nama tersebut,” ujar Poedjo, Kamis (5/1/2022).
Poedjo memastikan, pengecekan nama sudah sesuai dengan ejaan yang disebutkan, tetapi ternyata tak membuahkan hasil, bahkan tak hanya di Madiun, tetapi juga di seluruh Indonesia.
“Kalau nama yang seperti yang dituliskan, dengan ejaan yang sama seperti itu, tidak ada yang menampilkan hasilnya. Seluruh Indonesia tidak ada,” terangnya.