Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, membongkar skenario agar hasil survei kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkat.
Dalam survei yang digelar oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi mencapai angka 72,6%.
Menanggapi hal tersebut, Achmad meragukan kebenaran hasil survei itu karena dianggap tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Ia menyoroti kompetensi metodologi yang digunakan dan tim di lapangan yang melakukan kegiatan survei tersebut.
“Yang saya ragukan adalah kompetensi metodologi dan tim di lapangan yang melakukan survei. Saya kira teknik yang digunakan oleh beliau ini dan temen-temen itu namanya RDD, random digit dialing,” ujar Achmad, dikutip dari kanal YouTube pribadi pada Kamis (26/1/2023).
Meskipun disebutkan oleh lembaga bahwa teknik yang digunakan bersifat random, tetapi sebenarnya teknik tersebut masih bisa diarahkan agar mendapat hasil sesuai yang diinginkan.
Dalam hal ini, kemungkinan responden yang dihubungi adalah responden yang merupakan simpatisan Presiden Jokowi atau simpatisan PDI Perjuangan (PDIP).
“RDD ini meskipun katanya random tapi sebenarnya ya di beberapa teknis itu bisa diatur. Jadi yang ditelefon adalah mungkin yang menjadi simpatisan dari Pak Jokowi. Kemungkinan pilihan partainya adalah PDIP atau orang-orang yang dianggap minoritas tertindas,” jelasnya.
Dengan cara tersebut, bukan tak mungkin survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Jokowi meningkat.
Padahal, kenyataannya publik kerap tidak puas dengan kebijakan pemerintah, penegakan hukum, dan sebagainya.
“Kalau yang sudah dikasih random sampling ini adalah yang katanya random ini adalah sebetulnya sudah terarah, maka kita jelas akan mendapatkan satu survei yang seperti ini hasilnya ya,” pungkas Achmad.