Pegiat media sosial Denny Siregar menyebut prediksinya soal nasib Bacapres Partai NasDem Anies Baswedan bakal jadi kenyataan seiring kabar pencapresan mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan alami deadlock.
Bahkan, eks Politisi NasDem Zulfan Lindan menyebut bahwa upaya deadlock itu dilakukan oleh Ketum Partai NasDem Surya Paloh.
Denny pernah memprediksi bahka pencapresan NasDem terhadap Anies Baswedan hanya untuk jadikan sosok mantan Mendikbud itu jadi 'boneka' partai Surya paloh itu.
Maka, bila nanti tak dibutuhkan maka Anies akan dibuang saja oleh NasDem jelang Pilpres 2024 nanti.
"Wkwkkw prediksi lama gua kayaknya bakal jadi kenyataan," ucap Denny dikutip dari Twitter pribadinya, Selasa (24/1/2023).
Diketahui Denny pada September 2022 silam menyebut bahwa Anies hanyalah ‘alat NasDem’ untuk tujuan yang lebih besar yaitu bargaining politik agar partai politik lainnya merapat ke NasDem. Jika pada akhirnya sudah tidak dibutuhkan, maka Anies akan di buang saja oleh Nasdem.
Hal itu dikatakan Denny Siregar dalam program Gaspol Chanel YouTube 2045TV pada Rabu (05/09/2022), menanggapi pendeklarasian Anies Baswedan oleh NasDem sebagai Calon Presiden RI Tahun 2024 mendatang.
“Hampir semua partai senang dengan model kepimpinan seperti Anies Baswedan, kenapa? Karena Anies itu penurut. Dia akan menuruti apa saja permintaan partai, asal ambisinya menjadi nomor satu (jadi presiden, red) tercapai. Dia bukan tipikal yang keras kepala, pokoknya partai pasti senanglah dengan Anies yang seperti boneka, bisa disetel sesuai keinginan yang partai punya,” ujar Denny.
Menurut Denny Siregar, Anies Baswedan sedang berada dalam game besar yang dimainkan Partai Nasdem dan langkah politik Anies saat ini bergantung dari Nasdem. Jikalau Anies tetap dijalankan sebagai Calon Presiden oleh Nasdem dan menang, Surya Palo akan menguasai Anies lewat kebijakan-kebijakannya.
Sebaliknya, jikalau Anies Baswedan berpotensi kalah, maka akan dilepas atau dibuang. Sebab, dibalik pencalonan Anies oleh Nasdem, ada nilai investasi (politik) yang dipertaruhkan dan kalau sudah tidak bernilai, maka tidak akan digunakan lagi dan dibuang.
“Misalnya nih, koalisi akhirnya menyetujui syarat-syarat yang diajukan Surya Paloh dengan sekian menteri kalau koalisi itu menang, Anies bisa dibuang ke jalan."
"Kalau akhirnya Partai Demokrat sama PKS gabung dengan Nasdem, bisa manyun berduaan karena ditinggalkan (oleh Nasdem, red). PKS tidak punya duit, karena telah lama jadi oposisi. Sementara Demokrat terkenal pelit untuk mengeluarkan duit buat kampanye. Masa’ semua harus Nasdem yang keluarkan duit, berat guis! Tanpa gabungan dari mereka; Nasdem, PKS dan Demokrat, Anies itu bukan siapa-siapa. Dia nggak punya partai, dia tidak dapat mengendalikan permainan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Denny Siregar memuji Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh sebagai politisi pintar, karena terlebih dahulu mengumumkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden RI Tahun 2024, walau ia tahu Pemilihan presiden masih lama. Dengan itu, Surya Paloh bisa mengklaim Anies Baswedan sebagai milik Nasdem.
“Kalau nanti di tikungan terakhir, mendekati batas pemilihan capres, Nasdem sangat mungkin bisa berbelok ke seberang dan bergabung dengan mereka yang punya potensi menang. Kalau sekarang ini bergabung dengan PDI Perjuangan dan Gerindra bukanlah hal yang menguntungkan bagi Nasdem, karena ada wacana kedua Partai besar itu jadikan Prabowo-Puan sebagai calon presidennya, tetapi nanti pada akhirnya PDI Perjuangan mencalonkan Ganjar Pranowo yang punya potensi menang besar, bisa jadi Surya Paloh akan cepat berpindah dan meningkatkan Anies Baswedan dengan ambisinya yang luluh berantakan,” pungkasnya.