Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Soekarno Menyatakan Cinta, Fatmawati Malah Emosi: Bukannya Bapak Sudah Punya Anak dan Istri?!


 Fatmawati pernah tinggal di rumah Soekarno. 


Namun, sikap Inggit yang merupakan istri Soekarno pada saat itu semakin membuat tidak nyaman. 


Karena itu Fatmawati segera pindah kerumah neneknya yang tidak terlalu jauh dari kediaman Soekarno.

Kisah Soekarno dan inggit tidak berhenti sampai di situ. Walaupun keduanya berpisah rumah. 


Masih ada kalanya ketika Fatmawati datang kembali ke rumah yang pernah ditinggalinya tersebut.


Pada pagi hari, sekitar pukul 10.00, Fatmawati berencana pergi ke rumah Soekarno untuk meminta pendapat serta pertimbangan. 

Fatmawati mendapat lamaran dari seorang pemuda yang memiliki keinginan untuk menikahinya.


Ketika ingin berangkat, ternyata Fatmawati didahului oleh Soekarno yang datang membawa album foto pernikahan bibinya dengan salah satu keluarga Soekarno.


Mereka duduk di tempat biasa Soekarno mengajari les Bahasa Inggris kepada Fatmawati. 


Hal yang dilakukan pertama yaitu, melihat album foto yang dibawa oleh Soekarno. 


Setelah melihat album foto tersebut, Fatmawati segera meminta pendapat terkait lamaran yang sudah ia dapatkan.


Namun, kalimat yang keluar dari mulut gurunya tersebut sangat-sangat tidak pernah dibayangkan akan keluar.


Dikutip pada buku 'Soekarno Fatmawati: Sebuah Kisah Cinta Klasik', Soekarno berkata, “Fat, sekarang terpaksa aku mengeluarkan perasaan hatiku padamu. Dengarkan baik-baik.”


“Begini Fat, sebenernya aku jatuh cinta padamu sejak aku bertemu denganmu, waktu itu kau ke rumahku dahulu pertama kali.”


“Apakah kau cinta padaku?” ia bertanya kepada Fatmawati.


Ketika menyatakan hal tersebut, Soekarno menatap mata Fatmawati dengan penuh harap. 


Tetapi, jawaban yang diberikan oleh Fatmawati sangat dipenuhi emosi, yang tertuju kepada Soekarno.


“Bagaimana Fat cinta pada Bapak, bukankah Bapak mempunyai anak dan istri?” jawab Fatmawati dalam buku Soekarno Fatmawati sebuah kisah klasik.


Minggu berganti menjadi bulan, dan bulan silih berganti menjadi tahun. 


Api cinta yang dimiliki Soekarno belum pudar, namun ia berusaha memadamkannya. 


Ia ingin menghargai perasaan istrinya, Inggit. Tidak ada maksud untuk melukai hatinya karena apa yang telah ia perbuat.



Sumber Berita / Artikel Asli : okezone

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved