Pemerintah Arab Saudi angkat bicara terkait tuduhan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang menyebut pihaknya bekerja sama dengan Rusia dalam hal produksi minyak.
"Arab Saudi tidak berpihak pada Rusia. Arab Saudi berada di pihak untuk mencoba memastikan stabilitas pasar minyak," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir dikutip dari CNN, Jumat 14 Oktober 2022.
Al-Jubeir menegaskan, bahwa Arab Saudi tidak pernah mempolitisasi minyak. Menurutnya, pembatasan produksi minyak saat ini dilakukan untuk kepentingan konsumen dunia.
"Kami tak menjadikan minyak sebagai senjata, Tujuan kami untuk membawa stabilitas [harga] ke pasar minyak," tegasnya.
"Keputusan pemerintah Saudi terkait pengurangan produksi minyak dilakukan untuk melindungi kepentingan ekonomi negara," pungkasnya.
Beberapa pekan lalu, Arab Saudi dan OPEC+ menyatakan akan memangkas target produksi minyak sebesar dua juta barel per hari.
Keputusan ini akhirnya menuai banyak kritik utamanya Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Ia juga menilai Riyadh bekerja sama dengan Moskow untuk mengurangi produksi minyak.
"Akan ada konsekuensi terkait apa yang mereka [Saudi] lakukan dengan Rusia," kata Biden.
Hubungan Rusia dan AS sendiri saat ini tengah tegang karena Washington membatasi harga minyak Moskow buntut invasi Rusia ke Ukraina.